Blogger Widgets

music

Sabtu, 23 Juli 2016

Review Jurnal Psikologi Lingkungan : Perilaku Coping Masyarakat Menghadapi Banjir


Identitas Jurnal

Judul : PERILAKU COPING MASYARAKAT MENGHADAPI BANJIR

Tahun : 2011

Penulis : Mohammad Khasan dan Mochamad Widjanarko



Review isi jurnal

Latar Belakang Penelitian : Berbagai bencana kerap terjadi di Indonesia. Banyak korban jiwa yang meninggal dunia, luka-luka fisik, cacat tetap, trauma batin, kehilangan rumah tinggal bahkan mengalami gagal panen, bencana tersebut tentu saja menyisakan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibereskan bersama. Penyebab terjadi banjir menurut informan, warga Dukuh Karangturi, banjir disebabkan bedahnya tanggul di Dukuh Karangturi akibat limpasan air sungai dari sungai Wulan dan luapan air dari sungai Spil Way Drainase (SWD) I yaitu sungai yang di bangun oleh BPSDA Jawa Tengah pada tahun 1983.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan intensitas perilaku koping dari masyarakat Setrokalangan yang menjadi korban banjir.

Subjek Penelitian : Penduduk asli Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan koding, dengan menggunakan tahapan sebagai berikut; melakukan transkripsi hasil wawancara dan observasi, identifikasi kata kunci, menemukan tema dan kategori serta menyusun bagan teoritis. Kredibilitas hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi, kecermatan transkripsi, dan pemeriksaan teman sejawat.

Definisi Operasional

Variable Dependen : secara teoritis coping merupakan upaya seseorang baik secara kognitif , afektif, dan perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal secara spesifik (Croker, dkk, 1999). Perilaku coping juga diartikan sebagai tingkah laku dimana individu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, dengan tujuan menyelesaikan tugas atau masalah. Chaplin (dalam Wardani, 2009).

Variablel Independen : (Suparta 2004) bencana banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Bencana, memiliki pengertian yaitu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh factor alam dan atau non alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Hasil Penelitian : Penulis menyimpulkan bahwa perilaku coping pada masyarakat yang mengalami banjir di Desa Setrolakagan Kudus adalah sebagai berikut :  
1. Problem Focused Coping yang paling menonjol adalah bentuk strategi coping konfrontatif dan pemecahan masalah yang terencana, yaitu menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi, membuat rakit dari gabus, dan ada tahapan-tahapan tertentu untuk menyelamatkan barang-barang tersebut, sedangkan pencarian dukungan sosial tidak semuanya muncul.

2. Emotion Focused Coping lebih banyak berorientasi pada bentuk kontrol diri dan lari atau manghindar. Sedangkan pengalihan, penilaian positif, penerimaan tanggung jawab berbeda pada setiap individu dalam memaknai kejadian bencana banjir dan posisi individu saat terjadi banjir .

Kelebihan Penelitian : kelebihan dari penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan wawancara, sehingga peneliti bisa bertinteraksi langsung dengan korban becana banjir tersebut.

Kelemahan Penelitian : kelemahan penelitian ini adalah waktu dan biaya yang relative banyak.