Blogger Widgets

music

Senin, 05 Januari 2015

Makalah Sejarah Peradaban Islam

ISLAM DI MASA ANDALUSIA DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah peradaban islam
Dosen pengampu Tasmi, MA.









Di susun oleh:
Nadia Nufida Aflaha    (933400613)

JURUSAN USHULUDDIN PROGRAM PSIKOLOGI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KEDIRI
2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setelah berakhirnya periode klasikislam, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan islam di Spanyol. Dari islam Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi islam disana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah proses masuknya islam ke Andalusia?
2.      Bagaimanakah perkembangan pendidikan pada masa islam di Andalusia?
3.      Apa saja faktor-faktor pendukung kejayaan islam di Andalusia?
4.      Apa saja penyebab kemunduran dan kehancuran islam di Andalusia?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Proses Masuknya Islam ke Andalusia
Dinasti Umayyah di Andalusia (Iberia) yang pada awalnya merupakan wilayah takhlukan Umayyah yang dipimpin oleh seorang gubernur pada zaman Al-Walid Ibn Abd Al-Malik, kemudian diubah menjadi kerajaan terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas berasil menakhlukan Dinasti Umayyah di Damaskus.[1]
Spanyol diduduki umat islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715), salah seorang khalifah dari Bani Umaiyyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penakhlukan Spanyol, umat islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari dinasti Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah  Abdul Malik (685-705 M). KhalifahAbd Al-Malik mengangkat Hasan Ibn Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu, Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Setelah itu ia juga menyempurnakan penakhlukan kedaerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Setelah kawasan ini betul-betul dapat dikuasai, umat islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menakhlukan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penakhlukan wilayah Spanyol.
Dalam proses penakhlukan Spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik.Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang. Musa Ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang dan tambahan 5000 personel. Jumlah ini belum sebanding dengan pasukan Gothik yang jumlahnya jauh lebih besar yakni 100.000 orang.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq Ibn Ziyad membuka jalan untuk penakhlukan wilayah yang lebih luas lagi. Kemudian Musa berhasil menakhlukan Sidonia, Karmona, Seville dan Merida serta mengalahkan penguasa seluruh kota di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam Nampak begiu mudah. Hal itu dapat dipisahkan dari adanya factor eksternal dan internal yang menguntungkan.

B.     Perkembangan Pendidikan
Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan islam di Spanyol, umat islam telah mencapai kejayaannya disana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
1.      Filsafat dan Eksakta
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah islam. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M. Atas inisiatif Al-Hakam (961-976 M), karya-karya ilmiyah dan filosofis diimpor dari timur dalam jumlah besar, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia islam. Hal ini dilakukan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.[2]
Perkembangan filsafat mendorong berkembangnya ilmu eksakta, antara lain matematika, ilmu tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan pengobatan, sehingga melahirkan ilmu apotek dan farmasi.[3]
2.      Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga berkembang dengan baik.Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi.Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi.Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat  teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan  bintang-bintang. Ahmad ibn Abbas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan.Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal seperti Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M). Sedangkan ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah.
3.      Fiqh
Dalam bidang fiqh, Spanyol islam dikenal sebagai penganut mazhab Makliki. Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah Ziyad ibn Abd Al-Rahman.Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qdhi pada masa Hisyam ibn Abd Al-Rahman.

C.    Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan
Spanyol islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kakuatan-kakuatan umat islam, seperti Abd Al-Rahman Al-Dakhil, Abd Al-Rahman Al-Wasith dan Abd Al-Rahman Al-Nashir. Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa terhadap penganut Kristen dan Yahudi, sehingga, mereka ikut berparisipasi mewujudkan peradaban Arab Islam di Spanyol.
Masyarakat Spanyol islam merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai komunitas, baik agama maupun bangsa. Dengan ditegakkannya toleransi beragama, komunitas-komunitas itu dapat bekerja sama dan menyumbangkan kelebihannya masing-masing. Pada masa itu, merupakan puncak kemajuan ilmu pengetahuan, kesenian dan kebudayaan Spanyol islam.

D.    Penyebab Kemunduran dan Kehancuran
1.      Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen takhlukannya dan membiarkan mereka mempertahan hukum dan adat mereka.Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara islam di Spanyol  tidak pernah berhenti dari pertentangan antara islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesa, sementara umat islam sedang mengalami kemunduran.
2.      Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
Sampai abad ke-10 M, di Spanyol, sebagamana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi.Mereka masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun’ kepada para mukalaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibatnya, kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian.Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri gersebut.Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan, disamping kurangnya figure yang dapat menjadi personifikasi ideologi itu.
3.      Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4.      Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris.Bahkan, karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawaif muncul. Granada yang merupakan pusat kekuasaan islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
5.      Keterpencilan
Spanyol islam bagaikan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen disana.


BAB III
KESIMPULAN

Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara.Wilayah Andalusia yang sekarang disebut dengan Spanyol diujung selatan benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan Dinasti bani Umayyah semenjak Thariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nushair gubernur Qairuwan, mengalahkan pasukan Spanyol. Spanyol diduduki islam pada zaman kholifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Perkembangan islam di Spanyol berlangsung sekitar tujuh abad. Kemajuan peradaban itu dipengaruhi oleh kemajuan intelektual yang didalamnya terdapat ilmu filsafat dan eksakta, fiqh dan sains. Factor-faktor pendukung kemajuan Spanyol Islam sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kakuatan-kakuatan umat islam, seperti Abd Al-Rahman Al-Dakhil, Abd Al-Rahman Al-Wasith dan Abd Al-Rahman Al-Nashir.
Kemunduran dan kehancuran islam di Spanyol antara lain, konflik islam dengan Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya system peralihan kekuasaan, dan keterpencilan.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada, 2008
Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV. Pustaka Islamika, 2008




[1] Prof. Dr. Jih Mubarok, M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV. PUSTAKA ISLAMIKA), hlm.119
[2] Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada) hlm 101
[3]Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Islamika) hlm 139

Tidak ada komentar:

Posting Komentar